Sumber: http://oss.deltares.nl/ |
- Apa yang Anda ingin audiens lakukan?
- Bagaimana Anda membuat audiens berpikir secara berbeda?
- Apa yang Anda ingin audiens ingat?
Ada banyak tujuan memberikan presentasi termasuk untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, menginspirasi, dan meyakinkan sesuatu. Setelah Anda tahu tujuan dari presentasi Anda, kemudian Anda dapat menentukan struktur, topik, dan metode terbaik dalam menyampaikan presentasi. Struktur presentasi biasanya terdiri dari opening, body dan conclusion.
Writing a script? No need!
- Anda akan menemukan kesulitan untuk menulis sebuah naskah presentasi dalam bahasa percakapan, kecuali Anda merupakan penulis naskah yang terampil. Dan ingat, bahasa percakapan adalah kunci utama dalam presentasi.
- Setelah Anda menulis naskah, Anda mungkin sulit menahan diri untuk tidak membacanya. Membaca di hadapan audiens adalah cara yang efektif untuk membuat mereka tertidur!
- Anda mungkin berpikir bahwa Anda bisa saja menghafal naskahnya - apa itu artinya bahwa Anda akan "membaca" naskah tersebut di kepala? Dengan begitu Anda akan terdengar kaku dan panik! Menghafal akan membuat Anda hanya fokus mengingat hal apa yang berikutnya akan Anda sampaikan, daripada berfokus pada menyampaikan ide-ide kepada seluruh audiens.
Presentasi adalah tentang mengkomunikasikan ide-ide, bukan hanya sekedar menyampaikan kata-kata dan kalimat yang tepat. Jadi, naskah hanya membuat segudang catatan untuk diri Anda sendiri. Your notes don’t say what you wanna say – they remind you of what you wanna say!
Sumber: http://www.lingholic.com/ |
Setelah merampungkan struktur dan alur presentasi Anda, mulailah membuat slide.
2. Memasukan statement pada setiap slide
Tentukan poin-poin utama dari presentasi Anda dan kemudian ekspresikan dalam bentuk pernyataan yang singkat dan jelas. Gunakanlah maksimal 1-2 pernyataan dalam setiap slide.
Banyak sumber yang mengatakan "No paragraphs!", karena presentasi kita bukanlah koran atau media cetak lainnya. Namun ada juga beberapa sumber yang bahkan menganjurkan "No bullet-points!", berikut alasannya:
- Bullet-point adalah catatan presenter yang menyamar! Singkirkan bullet-point dari bahan presentasi, pindahkan catatan tersebut pada sebuah kertas dan simpanlah di tangan, di atas meja atau podium di depan Anda.
- Menggunakan bullet-point pada slide dan berbicara pada saat yang sama akan menghambat kemampuan audiens dalam menangkap ide-ide Anda.
- Bullet-point sudah ketinggalan jaman!
Think about writing an e-mail and talking on the phone at the same time. Those things are nearly impossible to do at the same time. You cannot focus on one while doing the other. That’s because of what’s called interference between the two tasks. They both involve communicating via speech or the written word, and so there’s a lot of conflict between the two of them.
3. Menganalisa audiens dan situasi
Sumber: http://i.dailymail.co.uk/ |
Setiap audiens berbeda-beda, Anda harus selalu mempertimbangkan seperti apa potensial audiens Anda dan apa harapan mereka? Kegagalan untuk mengatasi kebutuhan dan tingkat ketertarikan dan pemahaman audiens dapat menghambat penyampaian ide-ide presentasi Anda.
4. Gunakan visualisasi yang relevan pada setiap slide
Perhatikan selalu elemen visual yang Anda gunakan untuk mem-back-up poin penting dari isi slide. Berikut empat jenis elemen visual utama :
- Gambar atau foto yang merepresentasikan atau merupakan metafora dari ide yang Anda sampaikan.
- Sebuah diagram yang membantu audiens memahami konsep yang Anda sampaikan.
- Sebuah grafik atau tabel yang menunjukkan makna dari data Anda. Hindari penggunaan tabel dengan data yang terlalu banyak.
- Sebuah diagram alir yang menunjukkan proses yang Anda sampaikan.
5. Perhatikan desain
Hindari penggunaan efek cheesy dan berfokuslah pada dasar-dasar desain yang sederhana. Prinsip-prinsip desain utama adalah sebagai berikut:
- Gunakan latar belakang sederhana - dekorasi template yang berlebihan akan membuat slide Anda terlihat semakin berantakan.
- Gunakan huruf yang mudah dibaca, seperti Arial atau Helvetika.
- Gunakan warna huruf yang kontras dengan warna latar.
- Jika Anda menggunakan foto, aturlah foto sampai mengisi seluruh layar dan tempatkan text Anda di bagian atas. Jika perlu gunakan persegi panjang semi transparan di balik text untuk memastikan text tersebut mudah dibaca.
Boring presentation!!! |
6. Mencantumkan sumber/referensi
- Halaman akhir Anda harus memiliki referensi atau sumber
- Sumber tertulis (dari buku atau jurnal) disusun berdasarkan abjad nama terakhir penulis pertama, dan disertakan tahun terbitan, judul, penerbit, halaman, volume.
- Sumber internet disusun berdasarkan abjad nama halaman website.
- Gambar atau foto yang diambil secara online harus memiliki url halaman wesite.
Sumber: http://library.csun.edu/ |
7. Berdansalah dengan slide Anda
Anda menyadari bahwa tidak seharusnya membaca slide pada saat presentasi. Namun jangan terlalu mengabaikannya seperti wallflower pada sebuah dansa. Berdansalah dengan slide Anda! Ia adalah pasangan Anda dalam presentasi, - terkadang Anda yang memimpin, kadang pula sebaliknya.
Sumber: http://www.indonesiandancefestival.com/ |
***
Compiled by @EFBumi
Post a Comment